Tidak Ada Anak yang Bodoh

Pernahkah Anda dipusingkan dengan tingkah laku anak? Atau jika Anda seorang guru, pernahkah Anda dipusingkan dengan tingkah laku murid Anda? Biasanya, ketika menghadapi anak dengan tingkah laku yang mengesalkan, keluarlah kata-kata semacam "kamu nakal!!!" atau "kamu bandel!!!". Saya pun dulu termasuk yang seperti itu. Setiap ada anak yang tingkah lakunya berbeda dari "batas normal" biasanya langsung saya marahi.

Namun saat ini tidak lagi. Saya semakin banyak membaca buku-buku tentang pendidikan, semakin banyak belajar dari orang-orang hebat. Akhirnya saya mendapat kesimpulan bahwa setiap anak istimewa. Tidak ada anak yang bodoh, yang ada adalah anak yang berbakat di bidang lain. Pelajaran di sekolah sering disebut bidang akademis. Nah, anak yang tidak berbakat di bidang akademis sering disebut "bodoh". Padahal sebenarnya tidak, dia berbakat di bidang lain, misalnya dunia kreatifitas, mekanika dll.

Hendaknya kita tidak membandingkan anak yang satu dengan yang lainnya, karena setiap anak itu unik. Setiap anak itu istimewa. Efek selalu dibanding-bandingkan itu akan terlihat dalam jangka panjang. Anak akan tumbuh tidak dengan melihat kemampuan sendiri. Anak akan merasa dirinya lebih buruk ketimbang anak lainnya atau lingkungannya. Akibatnya dia tidak punya rasa percaya diri.

Ketika anak kemudian dipaksa untuk bisa melakukan kemampuan yang belum dikuasai, maka yang tercipta adalah lingkungan yang penuh tekanan sehingga anak menjadi stres. Yang sebaiknya dilakukan orang tua adalah mengarahkan, dan bukan memaksa anak untuk menjadi seorang master yang bisa melakukan apa saja.

Dengan semakin mengenalkan kegiatan yang bervariasi pada anak, maka bisa dilihat minat dan bakatnya. Nah, pembelajaran bisa dimasukkan pada kegiatan minat dan bakat tersebut. Misalnya untuk anak-anak usia 4-5 tahun, kegiatan berhitung tidak hanya bisa dilakukan melulu dengan angka-angka. Tapi bisa juga berhitung melalui menghitung telur di kegiatan memasak, menghitung daun saat sedang berjalan-jalan, dan sebagainya.