Film Wall Street : Money Never Sleeps dan Kehancuran Kapitalisme

Minggu pagi ini agak berbeda dari biasanya. Biasanya saya selalu ada kegiatan di luar rumah setiap hari minggu, sekarang "ngendon" saja di rumah. Berbagai kegiatan saya lakukan selama menghabiskan hari libur tersebut.

Diantaranya dengan menonton film Wall Street : Money Never Sleeps di salah satu saluran TV kabel. Tak sia-sia saya menghabiskan waktu lebih dari 2 jam untuk menonton film ini. Karena isi film ini berbobot dan "menelanjangi" perekonomian Amerika Serikat.

Mungkin selama ini yang kita lihat dari US (Amerika Serikat) adalah sebuah negara yang glamour, penuh kemewahan, dan mudah sekali mendulang uang. Bahkan ada adagium terkenal "American Dreams" yang artinya impian orang amerika, yaitu punya rumah mewah, mobil bagus, istri cantik, anak sehat, uang banyak. Ah pokok nya indah banget deh...

Tampaknya "Impian Amerika" itu saat ini tak relevan lagi bagi sebagian besar kalangan di US sana. Indeks kesengsaraan di US saat ini semakin meningkat. (Indeks kesengsaraan adalah keterkaitan antara inflasi dengan pengangguran riil). Salah seorang Ekonom Amerika, Todd Wood (dalam Artikel Koran Washington, Time US bulan Mei 2015 mengatakan: “Ekonomi Amerika Serikat berada diambang kehancuran, dan kondisi ekonomi Amerika saat ini benar-benar menjengkelkan. Mulai dari utang luar negeri yang sudah mencapai 20 trilyun dollar AS. Ditambah lagi dengan kecepatan penambahan hutang yang semakin tinggi.

Kembali ke laptop, eh, kembali ke film Wall Street : Money Never Sleeps. Di awal film, dikisahkan Gordon Gekko (Michael Douglas) keluar dari penjara, bersama satu orang yang tidak dikenalnya. Orang itu dijemput oleh keluarganya dan pulang dengan bahagia, namun berbeda dengan dia, tak ada satupun yang menjemput, tak ada satu pun yang menanti, kemudian cerita berlanjut dimana Winnie (Carey Mulligan) yang berpacaran dengan Jake Moore (Shia LaBeouf), Mengetahui ayahnya (Gordon) telah keluar dari penjara, Winnie trauma dengan hal hal yang berhubungan dengan Wall Street, Bursa Saham. Karena dulu ayahnya dipenjara karena kemerosotan saham. Namun yang jadi masalah adalah pacarnya Jake Moore adalah seorang pekerja di Wall Street. Dan cerita pun berlanjut mengenai intrik di dunia bursa saham US plus ditambah "bumbu" percintaan.

Yang membuat saya tertarik adalah mengenai realita ekonomi US yang ternyata sangat rapuh. Bahkan Gordon Gekko menyebutnya "Bubble Economy" yaitu ekonomi balon, tampak besar namun di dalam nya kosong dan mudah meledak. Ledakan itulah yang kita kenal sebagai krisis ekonomi. 

Ekonomi global dunia saat ini mengalami krisis yang cukup serius. Dampak buruk dari resisi ekonomi dunia itu terlihat secara menyeluruh di berbagai negara, mulai dari negara maju seperti Amerika Serikat, Eropa, China, Rusia, sampai negara berkembang seperti Indonesia.

Ekonom dunia Dr. Amr Adly menyebutkan dalam majalah Politik Internasional bulan September 2015 yang lalu, “Krisis dan depresi ekonomi dunia yang terjadi saat ini adalah yang terburuk dalam tiga abad terakhir, karena ekonomi dunia teracam oleh stagnasi dan resesi yang berkepanjangan”.
Krisis ekonomi ini sesungguhnya juga terjadi di Pusat Ekonomi Global, Amerika Serikat. Kendati Amerika Serikat senantiasa menutup-nutupi dengan memberikan data yang palsu atas persoalan ekonominya, Amerika sesungguhnya mengalami persoalan ekonomi yang serius.
Salah seorang Ekonom Amerika, Todd Wood (dalam Artikel Koran Washington, Time US bulan Mei 2015 mengatakan: “Ekonomi Amerika Serikat berada diambang kehancuran, dan kondisi ekonomi Amerika saat ini benar-benar menjengkelkan. Mulai dari utang luar negeri yang sudah mencapai 20 trilyun dollar AS. Ditambah lagi dengan kecepatan penambahan hutang yang semakin tinggi. Todd menambahkan dalam artikelnya, bahwa Washington mungkin segera bangun setelah mengalami kebangkrutan ekonomi di negaranya.
Saat ini, satu-satunya yang masih bisa menyelamatkan ekonomi Amerika adalah, sikap Federal Reserve yang terus melakukan intervensi dengan mempertahankan suku bunga di tingkat yang sangat rendah”. Walaupun dengan terus melorotnya harga minyak, menjadikan permintaan atas dollar meningkat. Dan kabar terakhir, 12 orang yang menjadi penentu perubahan suku bunga Federal Reserve cenderung akan menaikkan suku bunga Bank sentral tersebut.
Kondisi sosial kemasyarakatan di Amerika Serikat juga semakin memburuk. Indeks kesengsaraan saat ini semakin meningkat. (Indeks kesengsaraan adalah keterkaitan antara inflasi dengan pengangguran riil).
Rakadz (salah seorang ekonom Amerika, yang juga merupakan salah seorang intelejen dalam persoalan ekonomi Amerika) menyatakan dalam artikelnya “Apa yang terjadi pada dunia diambang tahun 2015? Ambang fase Baru dari Depresi Besar Ekonomi”. Dia menyatakan: “Bank Federal telah mencetak urang dengan sembarangan, bahkan trilyunan dollar AS. Federal Reserve telah berbohong dan menutupi indeks kesengsaraan yang semakin meningkat, yang paling tinggi dalam kurun 29 tahun terakhir. Dan rencana Amerika menaikan bunga diatas 2 % akan menyeret perekonomia AS pada tragedi baru”.
Resesi dunia saat ini sesungguhnya kelanjutan dari krisis yang terjadi di tahun 2008. Karena hakikatnya krisis itu tidak sembuh. Krisis tersebut telah menyebabkan ekspor yang melemah dari berbagai belahan dunia. Hal demikian akan menyebabkan lemahnya produksi di negara-negara industri. Kondisi demikian berdapak pada minimnya invetasi proyek-proyek strategis. Dampak terhadap negara-negara pengimpor bahan baku dan bahan energi adalah berkurangnya ekspor bahan-bahan dasar tersebut. Kondisi ini secara nyata pasti menimbulkan gelombang PHK di mana-mana.
China juga mengalami krisis finansial yang serius. Krisis di China diawali dengan krisis finansial dan pasar saham. Krisis tersebut dimulai pada tahun 2014, dan semakin terasa di tahun 2015. Dan akhirnya bencana yang dialami China bukan terbatas di sektor pasar finansial, namun merambat ke sektor industri, dan tingkat pengangguran yang tinggi. Kerugiaan saat itu di China diperkirakan mencapai 3,2 trilyun dollar AS dalam waktu kurang dari satu bulan. Atau kurang lebih 1/3 dari nilai saham.
Krisis di China ini sesungguhnya disebabkan krisis atas ekonomi China yang terjadi pada tahun 2018.
Eropa juga mengalami krisis, yakni di zona Euro. Kita telah ketahui krisis ini berawal dari krisis Yunani yang terakumulasi, sehingga menyebabkan Yunani tidak mampu membayar uang. Ini menyebabkan Yunani terancam untuk dikeluarkan dari Zona Eropa.
Kondisi demikian bukan banya terjadi pada Yunani. Portugal, Spayol, dan lain-lain juga mengalami krisis yang sama. Persoalan sesunggunya adalah ketika ketidakmampuan mereka membayar utang yang mereka ambil saat menjadi syarat memasuki zona Euro.
Kita beralih ke Rusia, Federasi Rusia mengalami goncangan dahsyat atas anjloknya harga minyak dunia lebih dari separoh tersebut. Negara Rusia adalah negara yang mengandalkan sumber pendapatannya dari minyak dan gas. Dikarenakan penurunan harga minyak mentah dunia ini, menyebabkan berkurangnya pendapatan Rusia sekitar 60 %.
Ini adalah bencana bagi Rusia. Bahkan penurunan harga minyak dunia ini menjatuhkan harga mata uang Rusia Rubel terhadap dollar AS sebesar 60 %.
Arab Saudi sebagai produsen minyak mentah dunia jelas terpengaruh. Pada tahun 2015 Arab Saudi mengalami defisit anggaran sebesar 98 milyar US $, sautu yang tadinya sulit dibayangkan. Defisit anggaran ini memaksa negara untuk melakukan efesiensi di bawah tekanan kreditur.
Dalam sebuah wawancara dengan “The Economist” baru-baru ini, Menteri Pertahanan Saudi Arabia, Purtera Mahkota Mohammad bin Salman menyatakan akan melakukan “Revolusi At Tasyriyah” di Arab Saudi, yakni dengan melakukan privatisasi di berbagai sektor vital masyarakat.
Dengan defisit anggaran yang ada, maka Privatisasi Model negara ke-3 akan diberilakukan atas perekonomian Arab Saudi dan Negara-negara Teluk. Termasuk privatiasai aset-aset vital publik, penerbitan hutang obligasi dengan bunga riba, penjualan pajak milik negara, termasuk aset-aset yang dekat dengan tanah Makkah dan Madinah.
Demikian pula dengan pajak nilai tambah akan dikenakan kepada masyarakat. Selain akan semakin menambah kemiskinan, pajak nilai tambah ini juga bertentangan dengan syari’at Islam. Dan yang paling penting, ragam kebijakan ini akan menyempurnakan hegemoni Barat secara ekonomi terhadap negara Haramain tersebut.
Berita terakhir yang cukup mengejutkan adalah, Perusahaan minyak terbesar di dunia – Saudi Aramco– juga akan melakukan privatisasi dengan IPO (Initial Public Offering), yang pada akhirnya membuka lebar akan kepentingan asing untuk membeli dan melakukan hegemoni.
Tidak cukup di situ, para pejabat saudi juga mulai berbicara tentang privatisasi sektor kesehatan, di sektor pendidikan, industri persenjataan , dan perusahaan lain yang dikuasai oleh negara.
Oleh sebab itu, persoalan anjloknya harga minya dunia ini, bagi Arab Saudi akan berpengaruh pada kontrol dan kepemilikan atas aset-aset publik dalam jangka pendek dan jangka panjang.
Yang kian membuat para ekonom khawatir adalah bahwa sampai detik ini, gejala gejala resesi yang berkepanjangan itu tidak ada menunjukkan tanda-tanda akan berakhir. Bahkan semakin menimbulkan gejala baru.
Sejumlah ekonomi memperkirakan krisis ini akan menimbulkan ledakan yang mengerikan yang menyebabkan runtuhnya negara-negara besar seperti Amerika Serikat, Uni Eropa yang mereka perkitakan di tahun 2019, the Great Depression.
Ekonom Rusia, Alexander Aevazov mengatakan, bahwa dollar akan terus mengalami depressi. Pada awal tahun 2015 lalu, Dana Moneter Internasional juga telah memperingatkan resiko dari krisis ekonomi global yang baru ini.
Ekonom Amerika (Rakadz) mengatakan: “Amerika memasuki periode ekonomi yang paling gelap dalam sejarahnya pada tahun 2015 yang lalu.”
Kaum muslimin…
Kita tidak bisa memperkirakan secara pasti kapan Ekonomi Kapitalis ini akan benar-benar runtuh. Namun secara subjektif dalam pandangan Islam, sistem Ekonomi kapitalis dengan pilar-pilarnya memiliki pondasi yang rapuh.
Ekonomi Barat saat ini terkesan kokoh bukan karena sistem ekonominya yang teruji dan tangguh. Namun tidak lebih dari hasil penjajahan yang merupakan sifat yang melekat dari sistem Ekonomi Kapitalis. Jika tidak menjajah kekayaan kaum muslimin di negeri-negeri Islam, sungguh sistem Ekonomi ini sudah lama hancur.
Dan siapa saja, umat mana saja yang mengikut aturan Allah, pasti akan selamat. Namun jika berpaling dari sistem Allah, niscaya akan hancur. Firman Allah;
(فَمَنِ اتَّبَعَ هُدَايَ فَلَا يَضِلُّ وَلَا يَشْقَىٰ. وَمَنْ أَعْرَضَ عَنْ ذِكْرِي فَإِنَّ لَهُ مَعِيشَةً ضَنْكًا وَنَحْشُرُهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ أَعْمَىٰ)
[Surat Ta-Ha 123 -124]
“Barangsiapa yang mengikut petunjuk-Ku, ia tidak akan sesat dan tidak akan celaka. Dan Barangsiapa berpaling dari peringatan-Ku, Maka Sesungguhnya baginya penghidupan yang sempit, dan Kami akan menghimpunkannya pada hari kiamat dalam Keadaan buta”. (Thaha 123-124).
diceritakan mengenai seorang 'propietary trader' muda bernama Jake Moore yang juga sangat ambisius, berusaha keras untuk membalaskan dendam atas kematian seorang mentor kesayangannya, orang yang paling berjasa dalam karirnya, Louis Zabel. Louis adalah orang yang membawa Jake ke kancah bisnis pasar modal karena mengenali jiwa dan kemampuan Jake sampai pada terjadinya peristiwa di mana Keller Zabel Investments, salah satu bank investasi berpengaruh di Wall Street. Zabel bunuh diri dengan cara menjatuhkan dirinya di rel kereta bawah tanah saat sebuah kereta meluncur memasuki stasiun. Zabel merasa putus asa dan dipermalukan dengan kejatuhan perusahaannya. Saat ia berencana meminta 'bail out' kepada pemerintah, ia dihadang oleh Bretton James, CEO dari perusahaan Churchill Schwartz, yang merasa dendam karena peristiwa delapan tahun lalu di saat Zabel menolak untuk mengajukan usulan 'bail out' saat perusahaan mereka jatuh. Bretton bahkan menghina Zabel dengan menawar untuk membeli sahamnya dengan harga hanya 2 dollar, yang akhirnya hanya berhasil dinaikkan menjadi 3 dollar. Peristiwa bunuh dirinya Zabel membuat Jake terpukul dan berusaha membalaskan dendamnya. Jake yang kebetulan adalah kekasih Winnie Gekko (anak perempuan Gordon) sangat tertarik dengan interview Gekko yang dilihatnya di televisi. Jake mengikuti kuliah yang diberikan oleh Gekko yang kini telah menjadi dosen dan penulis. Dalam bukunya, Gekko mengungkapkan bahwa menurut pendapatnya, spekulasi yang tidak terkontrol akan menyebabkan musibah besar dalam keuangan meskipun setiap orang sedang bersukaria dengan penggelembungan keuangan. Usai perkuliahan, Jake menghampiri Gekko dan meminta waktunya sejenak untuk memberitahu bahwa dirinya akan menikahi putri Gekko, Winnie. Perkenalan mereka pun akhirnya terjalin menjadi suatu kerjasama 'trading' yang saling menguntungkan. Jake mendapatkan pengetahuan dan informasi mengenai dunia investasi dari Gekko, termasuk mengungkap dan membalaskan dendam atas kejatuhan KZI dan kematian Zabel, sementara Gekko meminta kepada Jake agar dapat menyatukan dirinya dengan puterinya lagi yang saat ini sangat membencinya dan menganggap dirinya adalah penyebab dari kematian kakaknya Rudy. Gekko benar-benar mempergunakan filosofi hidupnya dengan menempatkan setiap kesepakatan-kesepakatan yang dibuatnya adalah 'trade'.

Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/ispeakicare/wall-street-money-never-sleeps-a-movie-review_5500341da33311e7725100b9
diceritakan mengenai seorang 'propietary trader' muda bernama Jake Moore yang juga sangat ambisius, berusaha keras untuk membalaskan dendam atas kematian seorang mentor kesayangannya, orang yang paling berjasa dalam karirnya, Louis Zabel. Louis adalah orang yang membawa Jake ke kancah bisnis pasar modal karena mengenali jiwa dan kemampuan Jake sampai pada terjadinya peristiwa di mana Keller Zabel Investments, salah satu bank investasi berpengaruh di Wall Street. Zabel bunuh diri dengan cara menjatuhkan dirinya di rel kereta bawah tanah saat sebuah kereta meluncur memasuki stasiun. Zabel merasa putus asa dan dipermalukan dengan kejatuhan perusahaannya. Saat ia berencana meminta 'bail out' kepada pemerintah, ia dihadang oleh Bretton James, CEO dari perusahaan Churchill Schwartz, yang merasa dendam karena peristiwa delapan tahun lalu di saat Zabel menolak untuk mengajukan usulan 'bail out' saat perusahaan mereka jatuh. Bretton bahkan menghina Zabel dengan menawar untuk membeli sahamnya dengan harga hanya 2 dollar, yang akhirnya hanya berhasil dinaikkan menjadi 3 dollar. Peristiwa bunuh dirinya Zabel membuat Jake terpukul dan berusaha membalaskan dendamnya. Jake yang kebetulan adalah kekasih Winnie Gekko (anak perempuan Gordon) sangat tertarik dengan interview Gekko yang dilihatnya di televisi. Jake mengikuti kuliah yang diberikan oleh Gekko yang kini telah menjadi dosen dan penulis. Dalam bukunya, Gekko mengungkapkan bahwa menurut pendapatnya, spekulasi yang tidak terkontrol akan menyebabkan musibah besar dalam keuangan meskipun setiap orang sedang bersukaria dengan penggelembungan keuangan. Usai perkuliahan, Jake menghampiri Gekko dan meminta waktunya sejenak untuk memberitahu bahwa dirinya akan menikahi putri Gekko, Winnie. Perkenalan mereka pun akhirnya terjalin menjadi suatu kerjasama 'trading' yang saling menguntungkan. Jake mendapatkan pengetahuan dan informasi mengenai dunia investasi dari Gekko, termasuk mengungkap dan membalaskan dendam atas kejatuhan KZI dan kematian Zabel, sementara Gekko meminta kepada Jake agar dapat menyatukan dirinya dengan puterinya lagi yang saat ini sangat membencinya dan menganggap dirinya adalah penyebab dari kematian kakaknya Rudy. Gekko benar-benar mempergunakan filosofi hidupnya dengan menempatkan setiap kesepakatan-kesepakatan yang dibuatnya adalah 'trade'.

Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/ispeakicare/wall-street-money-never-sleeps-a-movie-review_5500341da33311e7725100b9
diceritakan mengenai seorang 'propietary trader' muda bernama Jake Moore yang juga sangat ambisius, berusaha keras untuk membalaskan dendam atas kematian seorang mentor kesayangannya, orang yang paling berjasa dalam karirnya, Louis Zabel. Louis adalah orang yang membawa Jake ke kancah bisnis pasar modal karena mengenali jiwa dan kemampuan Jake sampai pada terjadinya peristiwa di mana Keller Zabel Investments, salah satu bank investasi berpengaruh di Wall Street. Zabel bunuh diri dengan cara menjatuhkan dirinya di rel kereta bawah tanah saat sebuah kereta meluncur memasuki stasiun. Zabel merasa putus asa dan dipermalukan dengan kejatuhan perusahaannya. Saat ia berencana meminta 'bail out' kepada pemerintah, ia dihadang oleh Bretton James, CEO dari perusahaan Churchill Schwartz, yang merasa dendam karena peristiwa delapan tahun lalu di saat Zabel menolak untuk mengajukan usulan 'bail out' saat perusahaan mereka jatuh. Bretton bahkan menghina Zabel dengan menawar untuk membeli sahamnya dengan harga hanya 2 dollar, yang akhirnya hanya berhasil dinaikkan menjadi 3 dollar. Peristiwa bunuh dirinya Zabel membuat Jake terpukul dan berusaha membalaskan dendamnya. Jake yang kebetulan adalah kekasih Winnie Gekko (anak perempuan Gordon) sangat tertarik dengan interview Gekko yang dilihatnya di televisi. Jake mengikuti kuliah yang diberikan oleh Gekko yang kini telah menjadi dosen dan penulis. Dalam bukunya, Gekko mengungkapkan bahwa menurut pendapatnya, spekulasi yang tidak terkontrol akan menyebabkan musibah besar dalam keuangan meskipun setiap orang sedang bersukaria dengan penggelembungan keuangan. Usai perkuliahan, Jake menghampiri Gekko dan meminta waktunya sejenak untuk memberitahu bahwa dirinya akan menikahi putri Gekko, Winnie. Perkenalan mereka pun akhirnya terjalin menjadi suatu kerjasama 'trading' yang saling menguntungkan. Jake mendapatkan pengetahuan dan informasi mengenai dunia investasi dari Gekko, termasuk mengungkap dan membalaskan dendam atas kejatuhan KZI dan kematian Zabel, sementara Gekko meminta kepada Jake agar dapat menyatukan dirinya dengan puterinya lagi yang saat ini sangat membencinya dan menganggap dirinya adalah penyebab dari kematian kakaknya Rudy. Gekko benar-benar mempergunakan filosofi hidupnya dengan menempatkan setiap kesepakatan-kesepakatan yang dibuatnya adalah 'trade'.

Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/ispeakicare/wall-street-money-never-sleeps-a-movie-review_5500341da33311e7725100b9
er Jake tak jauh berbeda dengan ayahnya. Kegilaan dan ambisinya pada stockmarket membuat Winnie selalu ketakutan. Kalimat yang sangat bagus dan menyedihkan terdengar saat Win

Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/ispeakicare/wall-street-money-never-sleeps-a-movie-review_5500341da33311e7725100b9
diceritakan mengenai seorang 'propietary trader' muda bernama Jake Moore yang juga sangat ambisius, berusaha keras untuk membalaskan dendam atas kematian seorang mentor kesayangannya, orang yang paling berjasa dalam karirnya, Louis Zabel. Louis adalah orang yang membawa Jake ke kancah bisnis pasar modal karena mengenali jiwa dan kemampuan Jake sampai pada terjadinya peristiwa di mana Keller Zabel Investments, salah satu bank investasi berpengaruh di Wall Street. Zabel bunuh diri dengan cara menjatuhkan dirinya di rel kereta bawah tanah saat sebuah kereta meluncur memasuki stasiun. Zabel merasa putus asa dan dipermalukan dengan kejatuhan perusahaannya. Saat ia berencana meminta 'bail out' kepada pemerintah, ia dihadang oleh Bretton James, CEO dari perusahaan Churchill Schwartz, yang merasa dendam karena peristiwa delapan tahun lalu di saat Zabel menolak untuk mengajukan usulan 'bail out' saat perusahaan mereka jatuh. Bretton bahkan menghina Zabel dengan menawar untuk membeli sahamnya dengan harga hanya 2 dollar, yang akhirnya hanya berhasil dinaikkan menjadi 3 dollar. Peristiwa bunuh dirinya Zabel membuat Jake terpukul dan berusaha membalaskan dendamnya. Jake yang kebetulan adalah kekasih Winnie Gekko (anak perempuan Gordon) sangat tertarik dengan interview Gekko yang dilihatnya di televisi. Jake mengikuti kuliah yang diberikan oleh Gekko yang kini telah menjadi dosen dan penulis. Dalam bukunya, Gekko mengungkapkan bahwa menurut pendapatnya, spekulasi yang tidak terkontrol akan menyebabkan musibah besar dalam keuangan meskipun setiap orang sedang bersukaria dengan penggelembungan keuangan. Usai perkuliahan, Jake menghampiri Gekko dan meminta waktunya sejenak untuk memberitahu bahwa dirinya akan menikahi putri Gekko, Winnie. Perkenalan mereka pun akhirnya terjalin menjadi suatu kerjasama 'trading' yang saling menguntungkan. Jake mendapatkan pengetahuan dan informasi mengenai dunia investasi dari Gekko, termasuk mengungkap dan membalaskan dendam atas kejatuhan KZI dan kematian Zabel, sementara Gekko meminta kepada Jake agar dapat menyatukan dirinya dengan puterinya lagi yang saat ini sangat membencinya dan menganggap dirinya adalah penyebab dari kematian kakaknya Rudy. Gekko benar-benar mempergunakan filosofi hidupnya dengan menempatkan setiap kesepakatan-kesepakatan yang dibuatnya adalah 'trade'. Satu prinsip Gekko yang membuat Jake terpana adalah : "Money's a bitch that never sleeps and you have to be careful because one morning you could wake up and it will all be gone." Dengan bantuan informasi dan pengetahuan dari Gekko, Jake akhirnya mengetahui bahwa kejatuhan KZI adalah hasil kerja Bretton. Untuk menarik perhatian Bretton, Jake pun membuat rumor atas sebuah perusahaan milik Bretton. Perusahaan itupun rugi besar, dan tentu saja itu memancing perhatian Bretton. Ia pun kemudian mencari Jake dan setelah mengundang Jake untuk bertemu, ia pun menawarkan pekerjaan pada Jake karena tertarik dengan keberanian dan keahliannya. Jake menerima tawaran Bretton untuk mempermudah jalannya dalam membalas dendam. Anyways, singkatnya, Jake akhirnya merasa tertipu oleh Bretton, dan dia akhirnya memutuskan untuk membeberkan rahasia Bretton melalui website Winnie yang memang beroperasi secara khusus sebagai organisasi pengkritik kebijakan politik. Berita tentang Bretton pun tersebar, dan kini gantian Bretton yang ditendang dari perusahaan. Bahkan dewan direktur perusahaan tersebut akhirnya kembali berbisnis dengan Gekko yang telah berhasil membangun bisnis barunya lagi di London setelah menipu Jake dan anaknya sendiri, Winnie, demi menyelamatkan uang simpanannya. Gekko kembali berjaya. Tetapi hubungan Jake dan Winnie memburuk, pertunangan mereka bubar setelah Winnie menyadari betapa karakter Jake tak jauh berbeda dengan ayahnya. Kegilaan dan ambisinya pada stockmarket membuat Winnie selalu ketakutan. Kalimat yang sangat bagus dan menyedihkan terdengar saat Winnie memutuskan pertunangan mereka : "We supposed to care each other and share secured feelings, if not, why should we be together?"

Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/ispeakicare/wall-street-money-never-sleeps-a-movie-review_5500341da33311e7725100b9
diceritakan mengenai seorang 'propietary trader' muda bernama Jake Moore yang juga sangat ambisius, berusaha keras untuk membalaskan dendam atas kematian seorang mentor kesayangannya, orang yang paling berjasa dalam karirnya, Louis Zabel. Louis adalah orang yang membawa Jake ke kancah bisnis pasar modal karena mengenali jiwa dan kemampuan Jake sampai pada terjadinya peristiwa di mana Keller Zabel Investments, salah satu bank investasi berpengaruh di Wall Street. Zabel bunuh diri dengan cara menjatuhkan dirinya di rel kereta bawah tanah saat sebuah kereta meluncur memasuki stasiun. Zabel merasa putus asa dan dipermalukan dengan kejatuhan perusahaannya. Saat ia berencana meminta 'bail out' kepada pemerintah, ia dihadang oleh Bretton James, CEO dari perusahaan Churchill Schwartz, yang merasa dendam karena peristiwa delapan tahun lalu di saat Zabel menolak untuk mengajukan usulan 'bail out' saat perusahaan mereka jatuh. Bretton bahkan menghina Zabel dengan menawar untuk membeli sahamnya dengan harga hanya 2 dollar, yang akhirnya hanya berhasil dinaikkan menjadi 3 dollar. Peristiwa bunuh dirinya Zabel membuat Jake terpukul dan berusaha membalaskan dendamnya. Jake yang kebetulan adalah kekasih Winnie Gekko (anak perempuan Gordon) sangat tertarik dengan interview Gekko yang dilihatnya di televisi. Jake mengikuti kuliah yang diberikan oleh Gekko yang kini telah menjadi dosen dan penulis. Dalam bukunya, Gekko mengungkapkan bahwa menurut pendapatnya, spekulasi yang tidak terkontrol akan menyebabkan musibah besar dalam keuangan meskipun setiap orang sedang bersukaria dengan penggelembungan keuangan. Usai perkuliahan, Jake menghampiri Gekko dan meminta waktunya sejenak untuk memberitahu bahwa dirinya akan menikahi putri Gekko, Winnie. Perkenalan mereka pun akhirnya terjalin menjadi suatu kerjasama 'trading' yang saling menguntungkan. Jake mendapatkan pengetahuan dan informasi mengenai dunia investasi dari Gekko, termasuk mengungkap dan membalaskan dendam atas kejatuhan KZI dan kematian Zabel, sementara Gekko meminta kepada Jake agar dapat menyatukan dirinya dengan puterinya lagi yang saat ini sangat membencinya dan menganggap dirinya adalah penyebab dari kematian kakaknya Rudy. Gekko benar-benar mempergunakan filosofi hidupnya dengan menempatkan setiap kesepakatan-kesepakatan yang dibuatnya adalah 'trade'. Satu prinsip Gekko yang membuat Jake terpana adalah : "Money's a bitch that never sleeps and you have to be careful because one morning you could wake up and it will all be gone." Dengan bantuan informasi dan pengetahuan dari Gekko, Jake akhirnya mengetahui bahwa kejatuhan KZI adalah hasil kerja Bretton. Untuk menarik perhatian Bretton, Jake pun membuat rumor atas sebuah perusahaan milik Bretton. Perusahaan itupun rugi besar, dan tentu saja itu memancing perhatian Bretton. Ia pun kemudian mencari Jake dan setelah mengundang Jake untuk bertemu, ia pun menawarkan pekerjaan pada Jake karena tertarik dengan keberanian dan keahliannya. Jake menerima tawaran Bretton untuk mempermudah jalannya dalam membalas dendam. Anyways, singkatnya, Jake akhirnya merasa tertipu oleh Bretton, dan dia akhirnya memutuskan untuk membeberkan rahasia Bretton melalui website Winnie yang memang beroperasi secara khusus sebagai organisasi pengkritik kebijakan politik. Berita tentang Bretton pun tersebar, dan kini gantian Bretton yang ditendang dari perusahaan. Bahkan dewan direktur perusahaan tersebut akhirnya kembali berbisnis dengan Gekko yang telah berhasil membangun bisnis barunya lagi di London setelah menipu Jake dan anaknya sendiri, Winnie, demi menyelamatkan uang simpanannya. Gekko kembali berjaya. Tetapi hubungan Jake dan Winnie memburuk, pertunangan mereka bubar setelah Winnie menyadari betapa karakter Jake tak jauh berbeda dengan ayahnya. Kegilaan dan ambisinya pada stockmarket membuat Winnie selalu ketakutan. Kalimat yang sangat bagus dan menyedihkan terdengar saat Winnie memutuskan pertunangan mereka : "We supposed to care each other and share secured feelings, if not, why should we be together?"

Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/ispeakicare/wall-street-money-never-sleeps-a-movie-review_5500341da33311e7725100b9
diceritakan mengenai seorang 'propietary trader' muda bernama Jake Moore yang juga sangat ambisius, berusaha keras untuk membalaskan dendam atas kematian seorang mentor kesayangannya, orang yang paling berjasa dalam karirnya, Louis Zabel. Louis adalah orang yang membawa Jake ke kancah bisnis pasar modal karena mengenali jiwa dan kemampuan Jake sampai pada terjadinya peristiwa di mana Keller Zabel Investments, salah satu bank investasi berpengaruh di Wall Street. Zabel bunuh diri dengan cara menjatuhkan dirinya di rel kereta bawah tanah saat sebuah kereta meluncur memasuki stasiun. Zabel merasa putus asa dan dipermalukan dengan kejatuhan perusahaannya. Saat ia berencana meminta 'bail out' kepada pemerintah, ia dihadang oleh Bretton James, CEO dari perusahaan Churchill Schwartz, yang merasa dendam karena peristiwa delapan tahun lalu di saat Zabel menolak untuk mengajukan usulan 'bail out' saat perusahaan mereka jatuh. Bretton bahkan menghina Zabel dengan menawar untuk membeli sahamnya dengan harga hanya 2 dollar, yang akhirnya hanya berhasil dinaikkan menjadi 3 dollar. Peristiwa bunuh dirinya Zabel membuat Jake terpukul dan berusaha membalaskan dendamnya. Jake yang kebetulan adalah kekasih Winnie Gekko (anak perempuan Gordon) sangat tertarik dengan interview Gekko yang dilihatnya di televisi. Jake mengikuti kuliah yang diberikan oleh Gekko yang kini telah menjadi dosen dan penulis. Dalam bukunya, Gekko mengungkapkan bahwa menurut pendapatnya, spekulasi yang tidak terkontrol akan menyebabkan musibah besar dalam keuangan meskipun setiap orang sedang bersukaria dengan penggelembungan keuangan. Usai perkuliahan, Jake menghampiri Gekko dan meminta waktunya sejenak untuk memberitahu bahwa dirinya akan menikahi putri Gekko, Winnie. Perkenalan mereka pun akhirnya terjalin menjadi suatu kerjasama 'trading' yang saling menguntungkan. Jake mendapatkan pengetahuan dan informasi mengenai dunia investasi dari Gekko, termasuk mengungkap dan membalaskan dendam atas kejatuhan KZI dan kematian Zabel, sementara Gekko meminta kepada Jake agar dapat menyatukan dirinya dengan puterinya lagi yang saat ini sangat membencinya dan menganggap dirinya adalah penyebab dari kematian kakaknya Rudy. Gekko benar-benar mempergunakan filosofi hidupnya dengan menempatkan setiap kesepakatan-kesepakatan yang dibuatnya adalah 'trade'. Satu prinsip Gekko yang membuat Jake terpana adalah : "Money's a bitch that never sleeps and you have to be careful because one morning you could wake up and it will all be gone." Dengan bantuan informasi dan pengetahuan dari Gekko, Jake akhirnya mengetahui bahwa kejatuhan KZI adalah hasil kerja Bretton. Untuk menarik perhatian Bretton, Jake pun membuat rumor atas sebuah perusahaan milik Bretton. Perusahaan itupun rugi besar, dan tentu saja itu memancing perhatian Bretton. Ia pun kemudian mencari Jake dan setelah mengundang Jake untuk bertemu, ia pun menawarkan pekerjaan pada Jake karena tertarik dengan keberanian dan keahliannya. Jake menerima tawaran Bretton untuk mempermudah jalannya dalam membalas dendam. Anyways, singkatnya, Jake akhirnya merasa tertipu oleh Bretton, dan dia akhirnya memutuskan untuk membeberkan rahasia Bretton melalui website Winnie yang memang beroperasi secara khusus sebagai organisasi pengkritik kebijakan politik. Berita tentang Bretton pun tersebar, dan kini gantian Bretton yang ditendang dari perusahaan. Bahkan dewan direktur perusahaan tersebut akhirnya kembali berbisnis dengan Gekko yang telah berhasil membangun bisnis barunya lagi di London setelah menipu Jake dan anaknya sendiri, Winnie, demi menyelamatkan uang simpanannya. Gekko kembali berjaya. Tetapi hubungan Jake dan Winnie memburuk, pertunangan mereka bubar setelah Winnie menyadari betapa karakter Jake tak jauh berbeda dengan ayahnya. Kegilaan dan ambisinya pada stockmarket membuat Winnie selalu ketakutan. Kalimat yang sangat bagus dan menyedihkan terdengar saat Winnie memutuskan pertunangan mereka : "We supposed to care each other and share secured feelings, if not, why should we be together?"

Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/ispeakicare/wall-street-money-never-sleeps-a-movie-review_5500341da33311e7725100b9
Dalam film 'Wall Street – Money Never Sleeps' kali ini, Gekko yang baru saja keluar dari penjara, merilis sebuah buku yang berjudul 'Is Greed Good?' di mana di dalamnya secara lugas ia menulis mengenai perekonomian di Amerika Serikat dalam kaitannya dengan kapitalisme dan spekulasi, krisis ekonomi,

Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/ispeakicare/wall-street-money-never-sleeps-a-movie-review_5500341da33311e7725100b9