Kata “media” secara harfiah menurut Kamus Lengkap Bahasa Indonesia (Santoso
dan Hanif, 2001 : 249) mempunyai pengertian ”Sarana Komunikasi (seperti koran,
majalah, televisi, radio, film, poster, dan sebagainya)”. Sementara itu, kata
”pengajaran” menurut Kamus Bahasa
Indonesia Millenium (Martin dan Bhaskara, 2002 : 22) mempunyai pengertian ”Proses,
perbuatan, cara mengajar atau mengajar atau mengajarkan; perihal mengajar;
segala sesuatu mengenai mengajar; peringatan (tentang pengalaman, peristiwa
yang dialami atau dilihatnya)”.
Adapun
mengenai asal usul kata ”media” dan pengertiannya yang lebih luas lagi, penulis
mengutip pendapat Prof. Dr. Azhar Arsyad, M.A. dalam bukunya yang berjudul Media Pembelajaran (2004 : 3), yang
menyatakan :
Kata media berasal dari bahasa Latin medius yang secara harfiah berarti
’tengah’, ’perantara’ atau ’pengantar’. Dalam bahasa Arab, media adalah
perantara (wasail) atau pengantar
pesan dari pengirim kepada penerima pesan. Gerlach & Ely (1971) mengatakan
bahwa media apabila dipahami secara garis besar adalah manusia, materi, atau
kejadian yang membangun kondisi yang membuat siswa mampu memperoleh
pengetahuan, keterampilan, atau sikap. Dalam pengertian ini, guru, buku teks
dan lingkungan sekolah merupakan media. Secara lebih khusus, pengertian media
dalam proses belajar mengajar cenderung diartikan sebagai alat-alat garfis,
photografis, atau elektronis untuk menangkap, memproses, dan menyusun kembali
informasi visual atau verbal.
Batasan
lain telah pula dikemukakan oleh para ahli yang sebagian di antaranya akan
penulis paparkan berikut ini. AECT (Association
of Education and Communiaction Technology, 1977) memberi batasan tentang media
sebagai segala bentuk dan saluran yang digunakan untuk menyampaikan pesan atau
informasi. Di samping sebagai sistem penyampai atau pengantar, media yang sering
diganti dengan kata mediator menurut
Fleming (1987 : 234) dalam Arsyad (2004 : 4) adalah penyebab atau alat yang
turut campur tangan dalam dua pihak dan mendamaikannya. Dengan istilah mediator media menunjukkan fungsi atau
perannya, yaitu mengatur hubungan yang efektif antara dua pihak utama dalam
proses belajar, yaitu siswa dan isi pelajaran. Di samping itu, mediator dapat pula mencerminkan
pengertian bahwa setiap sistem pengajaran yang melakukan peran mediasi, mulai
dari guru sampai kepada peralatan paling canggih, dapat disebut media. Ringkasnya, media adalah alat yang
menyampaikan atau mengantarkan pesan-pesan pengajaran.
Istilah
”media” bahkan sering dikaitkan atau dipergantikan dengan kata ”teknologi” yang
berasal dari kata latin tekne (bahasa
Inggris art) dan logos (bahasa Indonesia ”ilmu”). Menurut Webster (1983 :
105) dalam Arsyad (2004 : 5) art
adalah keterampilan (skill) yang
diperoleh lewat pengalaman, studi dan observasi. Dengan demikian, teknologi
tidak lebih dari suatu ilmu yang membahas tentang keterampilan yang diperoleh
lewat pengalaman, studi dan observasi. Bila dihubungkan dengan pendidikan dan
pengajaran, maka teknologi mempunyai pengertian sebagai
Perluasan
konsep tentang media, dimana teknologi bukan sekedar benda, alat, bahan, atau
perkakas, tetapi tersimpul pula sikap, perbuatan, organisasi dan manjemen yang
berhubungan dengan penerapan ilmu.
(Achsin, 1986 : 10
dalam Arsyad, 2004 : 5)
Dalam kegiatn belajar mengajar,
sering pula pemakaian kata media pengajaran atau al-wasail at-ta’limiyah digantikan dengan istilah-istilah seperti
alat pandang dengar, bahan pengajaran (instructional
material), komunikasi pandang-dengar (audio-visual
communication), pendidikan alat peraga pandang (visual education), teknologi pendidikan (educational technology), alat peraga dan media penjelas.
Berdasarkan uraian beberapa
batasan tentang media di atas, berikut dikemukakan ciri-ciri umum yang
terkandung pada setiap batasan itu (Arsyad, 2004 : 6) :
1) Media
pengajaran memiliki pengertian fisik yang dewasa ini dikenal sebagai hardware (perangkat keras), yaitu
sesuatu benda yang dapat dilihat, didengar, atau diraba dengan pancaindra.
2) Media
pengajaran memiliki pengertian nonfisik yang dikenla sebagai software (perangkat lunak), yaitu
kandungan pesan yang terdapat dalam perangkat keras yang merupakan isi yang
ingin disampaikan kepada siswa.
3) Penekanan media pengajaran terdapat
pada visual dan audio.
4) Media pengajaran memiliki pengertian alat
bantu pada proses belajar baik di dalam maupun di luar kelas.
5) Media pengajaran digunakan dalam rangka
komunikasi dan interaksi guru dan siswa dalam proses pembelajaran.